Mengingat Mantan Wakil Presiden (Wapres) RI

On 3 May 2010 / In / Reply
1. Mohammad Hatta [18 Agustus 1945-1 Desember 1956
Moham-mad Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi. Di kota kecil yang indah inilah Bung Hatta dibesarkan di lingkungan keluarga ibunya. Ayahnya, Haji Mohammad Djamil, meninggal ketika Hatta berusia delapan bulan. Hatta memiliki enam saudara perempuan. Ia adalah anak laki-laki satu-satunya.

2. Hameng kubuwana IX [24 Maret 1973-23 Maret 1978
Pemerintahan Kesultanan Yogyakarta mengalami banyak perubahan di bawah pimpinannya. Dengan wawasannya ia menunjukkan bahwa raja bukan lagi gung binathara, melainkan demokratis. Raja berfrinsip kedaulatan rakyat tetapi tetap berbudi bawa leksana. Ia memiliki paham kebangsaan yang tinggi.

3. Adam Malik [23 Maret 1978-11 Maret 1983]
Beliau merupakan personifikasi utuh dari kedekatan antara diplomasi dan media massa. Pria otodidak yang secara formal hanya tamatan SD (HIS) ini pernah menjadi Ketua Sidang Majelis Umum PBB ke-26 di New York dan merupakan salah satu pendiri LKBN Antara. Ia berpengalaman sebagai duta besar, menteri, hingga menjadi wakil presiden.


4. Umar Wirahadikusumah [11 Maret 1983-11 Maret 1988]
Mantan Wakil Presiden RI ke-4 (1983-1988) ini wafat sekitar pukul 07.53 WIB, Jumat 21 Maret 2003 di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Ia seorang putera terbaik bangsa yang jujur, rendah hati, taat pada aturan main dan lebih banyak bekerja daripada berbicara. Mantan Ketua BPK ini juga dinilai relatif bersih dari KKN.


5. Soedharmono [11 Maret 1988-11 Maret 1993]
Wakil Presiden RI ke-5 (1988-1993), ini cukup lama mendampingi Presiden Soeharto saat berkuasa sampai sesudah lengser, baik sebagai Mensesneg dan Wapres maupun Koordinator Yayasan. Pak Dar, panggilan akrabnya, terpilih menjadi Wapres setelah berhasil memimpin DPP Golkar dengan kemenangan mutlak pada Pemilu 1987.

6.  Try Sutrisno [11 Maret 1993-11 Maret 1998]
Mantan Wakil Presiden ini dikenal sebagai seorang negarawan yang jujur, bersahaja, loyal, berdedikasi tinggi dan berpendirian teguh. Putra terbaik bangsa ini bukanlah seorang ambisius yang mau menghalalkan segala cara untuk meraih jabatan tertentu. Ia selalu bijak dan bajik mengambil posisi sesuai kepantasan tanggung jawabnya.

7. Bacharuddin Jusuf Habibie [11 Maret 1998-21 Mei 1998]
Mantan Presiden RI Ketiga, Si Jenius ilmuwan konstruksi pesawat terbang, ini selalu menjadi berita hangat . Pada masa emas kejayaan dengan segudang jabatan diemban, dialah manusia paling multidimensional di Indonesia. Ia manusia cerdas ajaib yang sempat menghadirkan selaksa harapan kemajuan teknologi demi kejayaan negeri ini.

8. Megawati Soekarnoputri[20 Oktober 1999-23 Juli 2001]
Majalah Forbes menempatkannya di urutan ke-8 dari 100 perempuan terkuat dunia. Seorang pemimpin berkepribadian emas. Presiden RI ke-5 ini teguh memegang prinsip, konsisten dan visioner. Dia pejuang sekaligus simbol dan inspirasi reformasi. Jika jujur, harus diakui, tanpa putri pertama Bung Karno, ini reformasi di negeri ini belum tentu terjadi

10. Hamzah Haz [26 Juli 2001-20 Oktober 2004]
Bila ada tokoh politik yang layak menyadang predikat akomodatif, maka Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan yang juga menjabat Wakil Presiden RI, ini pantas disebut. Ia tidak bersuara terlalu vokal, tetapi juga tidak terlalu lunak. Hamzah punya gaya sendiri: keras dengan kemauan tapi juga lembut dalam kompromi. Maka, kendati sempat mendapat 'perlawanan' dalam Muktamar PPP Mei 2003, ia terpilih kembali sebagai Ketua Umum PPP 2003-2008.

11. Muhammad Jusuf Kalla [20 Oktober 2004-20 Oktober 2009]
Pengusaha sukses dan kader Golkar ini seorang tokoh yang dinilai ‘bersih’ dan dapat diterima semua golongan. Tak heran bila ia mendapat kesempatan menjabat menteri. Ia pun menjadi tokoh utama perdamaian Malino. Tokoh bersahaja ini pun sempat ikut konvensi capres Golkar, sebelum dipinang SBY menjadi pasangan Cawapres.

Artikel Terkait:

Reply